EMCOBarokah Syariah PT. EMCO Asset Management PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia Citibank NA 04 Desember 2015 Efek Luar Asia Raya Syariah Taktis Berimbang PT. Asia Raya Kapital PT. Bank Maybank Indonesia Tbk. 25 Januari 2016 Campuran 82. ManulifeSaham Syariah Golden Asia Dolar AS Kelas A2. 0,93. 0.995% Not Rated. Surya Timur Alam Raya Asset Management, PT. STAR Balanced. 3.899,75-0.195% Emco Barokah Syariah. 1.213,50-2.807% Beli. Principal Asset Management, PT. CIMB-Principal Balanced Growth Syariah. 862,80 26 Pinjaman Dana Tunai Area Solo Raya. 27. Indo Pinjaman Dana Tunai, Jaminan BPKB Resmi Untuk Wilayah Tangerang. 28. Saku Plus - DPS BLN/KSP dan Pembiayaan Syariah Barokah Lombok, NTB. 29. ElastisPinjam - PT Balai Pustaka (Persero) (Pencatutan) 30. ElastisPinjam - Lorilee Hardy. 31. Bina Kantong Bersama - Pinjaman Rupiah Mudah Cair KSP AuthorizedDealer Public Gold Asia, Seremban. 504 likes. public gold. Jump to. Sections of this page. Accessibility Help. Harap-harap gaji sebelum raya hari tu masih cukup lagi. Ada dekat sebulan lagi untuk gaji berikutnya. Individu melabur saham = guna akaun CDS (sendiri urus) 2) Private mandate = labur saham diurus pengurus pelaburan Untukmewujudkan itu, Founder Developer Properti Indonesia (DPI) Miftachul Amin hadir dalam seminar Kaya Raya dengan Bisnis Developer Properti, di Harris Hotel, Batam Center, Jumat (5/4). Sesi I pukul 14.00 WIB, sesi II pukul 18.30 WIB. Biaya tiket Rp 150 ribu (100 pembeli pertama), selanjutnya Rp 250 ribu. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Jakarta, CNBC Indonesia - Manajer investasi milik Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional KEIN Soetrisno Bachir yaitu PT Asia Raya Kapital membubarkan melikuidasi empat reksa dana saham yang dikelola perseroan berdana kelolaan Rp 643,45 adalah karena tidak likuidnya portofolio investasi di produk tersebut di pasar saham sehingga tidak dapat dijual ketika ada yang mencairkan pengumuman perseroan di surat kabar pekan ini 30/12/19, perusahaan yang dipimpin Tri Agung Winantoro tersebut menyatakan keempat reksa dana RD yang dibubarkan adalah RD Syariah Asia Raya Syariah Saham Barokah dan RD Syariah Asia Raya Saham Amanah Syariah. Dua reksa dana lain adalah RD Syariah Asia Raya Saham Unggulan Syariah dan RD Asia Raya Saham Berkembang."Bahwa atas dasar inisiatif manajer investasi guna melindungi seluruh kepentingan pemegang unit penyertaan, manajer investasi dan bank kustodian mencapai kesepakatan untuk membubarkan [empat] reksa dana Asia Raya," ujar pengumuman tiga kondisi yang menyebabkan pembubaran keempat produk itu. Pertama, karena posisi kas dan setara kas dari masing-masing produk tidak cukup menalangi penjualan unit reksa akhir November, data salah satu agen penjual reksa dana menunjukkan dana kelolaan asset under management, AUM/nilai aktiva bersih, NAB RD Syariah Asia Raya Syariah Saham Barokah dan RD Syariah Asia Raya Saham Amanah Syariah masing-masing Rp 128,46 miliar dan Rp 96,53 miliar. Namun, kas dan setara kas masing-masing produk hanya Rp 3,7 miliar dan Rp 2,16 reksa dana lain yaitu RD Syariah Asia Raya Saham Unggulan Syariah dan RD Asia Raya Saham Berkembang memiliki dana kelolaan Rp 70,12 miliar dan Rp 348,32 miliar, tetapi masing-masing kas dan setara kas produk itu hanya Rp 376,65 juta dan Rp 802,25 sejak 7 November 2019, aksi jual atau pencairan unit keempat reksa dana perseroan redemption oleh nasabahnya meningkat. Padahal, penjualan itu tidak disertai aksi pembelian subscription.Sejak 6 November, perusahaan efek itu mencatat tidak ada nasabah yang membeli unit baru tiga reksa dana perseroan, sedangkan pembelian terakhir unit baru RD Syariah Asia Raya Saham Amanah Syariah terjadi pada 26 tidak dapat dijualnya sebagian besar portofolio saham perseroan karena tidak adanya antrian beli bid di pasar saham bid menunjukkan ada investor di pasar saham yang bersedia menawar dan menadah jika ada investor lain yang menjual sahamnya di harga tertentu. Potensi penyebab lain tidak adanya antrian bid saham adalah harga yang sudah berada di level terbawah pasar reguler, yaitu Rp di pasar saham bisa dilakukan di tiga jenis transaksi atau tiga jenis pasar, yaitu pasar reguler, pasar negosiasi, dan pasar di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot. Periode settlement pasar reguler dilakukan dengan periode 2 hari setelah transaksi T + 2.Pasar negosiasi biasa dilakukan terutama untuk transaksi besar yang berpotensi mengganggu harga pasar jika dilakukan di pasar reguler dengan tanpa ada batasan transaksi yang genap yaitu 1 lot= 100 unit saham. Sehingga, transaksi di pasar negosiasi bisa dilakukan untuk saham yang tidak berjumlah 100 unit saham dan dengan periode penyelesaian settlement sesuai lain pihak, pasar tunai digunakan untuk transaksi yang bertujuan menyelesaikan kegagalan transaksi sebelumnya di pasar reguler atau negosiasi dengan periode settlement hari itu juga T + 0.Untuk kinerjanya, RD Syariah Asia Raya Syariah Saham Barokah, RD Syariah Asia Raya Saham Unggulan Syariah, dan RD Asia Raya Saham Berkembang masing-masing membukukan kinerja negatif yaitu -66,47%, -66,35%, dan -55,68% sejak awal tahun lalu hingga November sisi lain, RD Syariah Asia Raya Saham Amanah Syariah baru diluncurkan pada 12 April tahun ini dan membukukan pengembalian investasi return negatif juga, yaitu -55,67% sejak terbit hingga akhir akhir November 2019, dana kelolaan reksa dana perusahaan efek yang dimiliki Soetrisno -yang juga mantan ketua Partai Amanat Nasional PAN- tersebut tercatat Rp 1,04 triliun, turun Rp 491,48 miliar 31,93% dari posisi Rp 1,53 triliun per akhir kelolaan itu juga turun Rp 714,24 miliar 40,53% dari posisi tertinggi sepanjang masa perseroan yaitu Rp 1,76 triliun per akhir Agustus 2019. Posisi terakhir dana kelolaan reksa dana perseroan itu menempatkan posisi perseroan di dalam tabel dana kelolaan reksa dana terbesar industri pada urutan ke-49, turun dari posisi ke-41 pada Agustus ke-47 pada Desember empat reksa dana yang dilikuidasi tersebut, perseroan masih memiliki lima produk lain di pasar, terdiri dari dua reksa dana campuran, satu reksa dana penyertaan terbatas RDPT, satu reksa dana pasar uang, dan satu reksa dana OJK menunjukkan Soetrisno memiliki 89% saham Asia Raya Kapital, diiringi oleh tokoh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia MUI Muhammad Syafii Antonio 10% dan PT Berkah Makmur Nusantara 1%.TIM RISET CNBC INDONESIA Artikel Selanjutnya Reksa Dana Kamu Cuan atau Boncos? Cek di Sini, Gan... irv/irv Pinnacle Indonesia Sharia Equity Fund 1,66% Pacific Saham Syariah III 1,56% Pacific Saham Syariah II 1,54% Mega Asset Maxima 1,49% Reksa Dana Syariah Capital Sharia Equity 1,43% Treasure Saham Mantap 1,42% Pacific Saham Syariah 1,32% Mandiri Investa Ekuitas Dinamis 1,21% HPAM Investa Ekuitas Strategis 1,18% Millenium MCM Equity Sektoral 1,06% Manulife Saham SMC Plus 0,99% Sucorinvest Maxi Fund 0,96% BNP Paribas Solaris 0,95% Danareksa Mawar Fokus 10 0,88% Treasure Fund Super Maxxi 0,86% Bahana Trailblazer Fund 0,84% Pacific Equity Progresif Fund II 0,81% Pan Arcadia Dana Saham Bertumbuh 0,78% Pan Arcadia Ekuitas Progresif 0,77% Pratama Syariah 0,77% MNC Dana Dollar 0,44% Mandiri Investasi Obligasi Nasional 0,40% UOBAM Inovasi Obligasi Nasional 0,37% Principal Dollar Bond 0,36% Foster Fixed Income 0,31% Ashmore Dana USD Nusantara 0,26% Syailendra Liberty Fund 0,26% Principal Philanthropy Social Impact Bond Fund 0,24% Anargya Supergrowth 0,23% Mandiri Pendapatan Tetap Indonesia Sehat 0,23% Principal Prime Income Fund 4 0,23% Bahana Prima Pendapatan Tetap 0,23% HPAM Government Bond 0,22% Danareksa Brawijaya Abadi Pendapatan Tetap 0,21% Danareksa Melati Premium Dollar 0,21% Ashmore Dana Obligasi Nusantara 0,21% Avrist Prime Bond Fund 0,21% STAR Obligasi Negara Prima 0,20% Bahana Pendapatan Tetap Utama 2 0,19% Optima Pendapatan Abadi 0,19% Reksa Dana Syariah Capital Sharia Balanced 1,33% Capital Optimal Balanced 0,78% Reksa Dana Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A 0,74% Capital Balanced Fund 0,72% Pratama Dana Campuran 0,60% Bahana Quant Strategy 0,57% Sucorinvest Citra Dana Berimbang 0,53% Pacific Balance Fund III 0,51% Minna Padi Keraton Balanced 0,43% Trimegah Balanced Absolute Strategy Nusantara 0,42% HPAM Premium-1 0,42% Trimegah Balanced Absolute Strategy 0,41% Sucorinvest Anak Pintar 0,38% MAM Balanced Fund 0,38% TRIM Kombinasi 2 0,38% Sucorinvest USD Balanced Fund 0,37% Sucorinvest Flexi Fund 0,36% Pinnacle Granditas Dynamic Balanced Fund 0,36% Sequis Balance Ultima 0,34% Reksa Dana Campuran Wanteg Diversity Fund 0,33% Asia Raya Kapital, PT Reksa Dana Saham Nilai Aktiva Bersih/Unit Barometer Bareksa Returns Risk Return/Hari 0,00% Performance Prospectus / Fund Factsheet Graphic NAV Graphic AUM Grafik Alokasi Dana Tujuan Investasi Kebijakan Investasi Portofolio Investasi Simulasi Reksa Dana Perbandingan Reksadana Performance Return 1 Bln YTD 1 Th 3 Th 5 Th 10 Th Inception 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% - - -62,98% Detail Reksa Dana Jenis Reksa Dana Saham Tanggal Peluncuran 17 Juli 2018 Bank Kustodian PT Bank Mega Tbk Dana Kelolaan IDR Min. Pembelian Awal IDR Pembelian Selanjutnya Min. Penjualan Kembali IDR 12 Month Low - High 370,18 - 370,18 Biaya Transaksi MaksProspektus Biaya PembelianMaks. 1% Biaya Penjualan KembaliMaks. 5% Biaya Switching Catatan Sumber Bank Custodian dan Media ; Diolah Bareksa Sumber Otoritas Jasa Keuangan OJK ; Diolah Bareksa Tujuan Investasi ASIA RAYA SYARIAH SAHAM BAROKAH bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang optimal dalam jangka panjang melalui diversifikasi investasi dana pada Efek Syariah bersifat ekuitas yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah serta dapat berinvestasi pada Efek Syariah Berpendapatan Tetap termasuk Sukuk dan/atau instrumen pasar uang Syariah dalam negeri yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 satu tahun dan/atau deposito Syariah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan Investasi a. Minimum 80% delapan puluh persen dan maksimum 100% seratus persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek Syariah bersifat ekuitas; dan b. Minimum 0% nol persen dan maksimum 20% dua puluh persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek Syariah Berpendapatan Tetap Portofolio Investasi PILIH REKSA DANA ANDA Hanya tampilkan Reksa Dana yang dapat dibeli RETURN Semua > 0% > 5% > 10% > 15% > 20% Reporter Dimas Andi Editor Noverius Laoli REKSADANA - JAKARTA. Di tengah tekanan pasar, beberapa reksadana saham masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif di bulan Mei lalu. Reksadana Asia Raya Syariah Saham Barokah menjadi salah satu produk yang dimaksud. Mengutip data Infovesta Utama, kinerja produk buatan Asia Raya Kapital ini tumbuh 3,46% mom pada Mei silam. Angka ini lebih baik ketimbang kinerja rata-rata reksadana saham atau Infovesta Equity Fund Index yang terkoreksi 3,31% mom di waktu yang sama. Head of Investment Asia Raya Kapital Frinanto mengatakan, pihaknya menerapkan strategi aktif trading dalam mengelola reksadana tersebut. Tentunya strategi ini didasari oleh analisis teknikal yang kuat tanpa mengesampingkan faktor fundamental emiten yang dipilih. Ia menjelaskan, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG boleh saja anjlok 3,81% mom di bulan lalu. Namun dalam perjalanannya, indeks masih beberapa kali mengalami penguatan di hari-hari tertentu. “Momentum tersebut cukup tepat bagi kami untuk melakukan aktivitas trading,” katanya, hari ini 14/6. Dia menambahkan, saham-saham dari sektor properti dan konsumer menjadi andalan dalam portofolio reksadana Asia Raya Syariah Saham Barokah. Prospek industri kedua sektor tersebut dianggap cukup menarik pada tahun ini. Ditambah lagi, saham-saham dari sektor tersebut punya prospek harga yang positif dari sisi teknikal. Frinanto yakin, berbekal pendekatan strategi trading secara aktif, kinerja reksadana Asia Raya Syariah Barokah bisa melampaui indeks pada akhir tahun nanti. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat. Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store. Tag reksadana trading saham kinerja unitlink perbankan syariah Reporter Intan Nirmala Sari Editor Barratut Taqiyyah Rafie INVESTASI REKSADANA - JAKARTA. Jelang akhir tahun 2019, PT Asia Raya Kapital ARK dikabarkan menutup empat produk reksadananya. Beberapa produk tersebut adalah Reksadana Berkembang, Reksadana Barokah, Reksadana Unggulan dan Reksadana Amanah. Dalam surat yang diterima pada Senin 30/12 disebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir perusahaan sudah masuk dalam radar pantauan dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan OJK secara seksama. Beberapa yang diawasi seperti pencairan dana yang terjadi secara terus menerus dan isi portofolio saham yang ada di dalam empat reksadana tersebut. Dengan begitu, per Senin 30/12 empat produk Asia Raya Kapital tersebut ditutup dan tidak dapat melakukan transaksi penempatan, maupun pencairan sebagaimana seharusnya. Selanjutnya, perusahaan akan mengikuti aturan yang ditetapkan OJK yang berkaitan dengan penutupan reksadana dan menyelesaikan penjualan portofolio selama 60 hari bursa. Baca Juga Reksadana target waktu, ini dia plus minusnya "Empat reksadana ini memang kami yang menutup, bukan ditutup OJK. Tujuannya untuk kebaikan bersama dan agar tidak terjadi penurunan harga yang lebih tajam," jelas Komisaris Utama ARK Syafi'i Antonio saat dikonfirmasi Senin 30/12. Menurut data Infovesta Utama, beberapa kinerja Reksadana Asia Raya Kapital tercatat mengalami penurunan fantastis per 27 Desember 2019. Diantaranya produk Asia Raya Syariah Saham Barokah -66,83%, Asia Raya Saham Unggulan Syariah -67,14%, Asia Raya Saham Amanah Syariah -20,41% dalam waktu sebulan, dan Asia Raya Saham Berkembang -54,93%. Dari keempat produk tersebut diketahui posisi kas dan setara kas untuk produk Asia Raya Syariah Saham Barokah sebesar Rp 3,70 miliar, Asia Raya Saham Unggulan Syariah Rp 376,65 juta, Asia Raya Saham Amanah Syariah Rp 2,17 miliar, dan Asia Raya Saham Berkembang sebesar Rp 802,25 juta. Dengan begitu total kas yang ditutup dari keempat produk tersebut mencapai Rp 7,06 miliar. DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat. Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store. JAKARTA – Semenjak peletakan batu pertama pada 26 Juli 2018, proyek pembangunan Menara Majelis Ulama Indonesia MUI tak kunjung rampung hingga saat ini. Padahal proyek bernilai Rp1 triliun tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2020. Ditetapkannya pimpinan PT Prima Jaringan sebagai salah satu tersangka kasus dugaan korupsi PT ASABRI Persero turut memperkeruh proses pembangunan Menara MUI bernama Safa Marwa Tower tersebut. PT Prima Jaringan sendiri merupakan pengembang proyek Menara MUI, yang mana direktur utamanya yaitu Lukman Purnomosidi saat ini telah ditangkap oleh Kejaksaan Agung Kejagung terkait kasus ASABRI. Baru-baru ini terkuak fakta bahwa Asabri telah mengalirkan dananya ke PT Prima Jaringan melalui penerbitan obligasi syariah alias sukuk dalam dua tahap dengan total Rp725 miliar. Prima Jaringan menerbitkan surat utang bernama Sukuk Mudharabah I Prima Jaringan Tahap I pada 2017 sebesar Rp600 miliar. Pada tahun 2018, perusahaan kembali menerbitkan Sukuk Mudharabah I Prima Jaringan Tahap II senilai Rp125 miliar. Kedua sukuk ini diserap seluruhnya oleh Asabri. Semula, dana itu akan dipakai oleh Prima Jaringan untuk mengakuisisi lahan di daerah Bambu Apus Jakarta Timur. Di lahan seluas 15 hektare inilah rencananya akan dibangun sejumlah proyek properti, termasuk Menara MUI. Namun kabarnya status kepemilikan tanah tersebut saat ini diambil alih oleh pihak Kodam Jaya. Suasana lengang lokasi pembangunan menara MUI yang mangkrak di kawasan Bambu Apus , Jakarta Timur. Foto Panji Asmoro/TrenAsia Dana Pembangunan Menara MUI Mencurigakan Untuk membiayai proyek ambisius tersebut, diterbitkanlah reksa dana penyertaan terbatas RDPT. Reksa dana berbasis syariah ini diterbitkan oleh Manajer Investasi PT Asia Raya Kapital ARK dengan nama Reksa Dana Syariah Asia Raya Syariah Dana Kas Wakaf MUI. Berdasarkan informasi yang diterima rencananya dana kelolaan nasabah pada produk reksa dana itu akan diinvestasikan pada obligasi syariah yang diterbitkan oleh Prima Jaringan. Seperti diketahui sebelumnya, dana hasil penerbitan sukuk Prima Jaringan akan digunakan sebagai biaya pembebasan lahan. Menariknya, reksa dana yang menargetkan dana Rp1 triliun itu bagai jauh panggang dari api’. Ternyata produk reksa dana ini tidak laku di pasaran. Sejak dirilis pada Oktober 2019, total dana kelolaan Reksa Dana Syariah Asia Raya Syariah Dana Kas Wakaf MUI terus menyusut. Melansir data Otoritas Jasa Keuangan OJK, nilai aktiva bersih NAB atau asset under management AUM RDPT Menara MUI hanya sebesar Rp96,99 juta per 31 Oktober 2019. Angka ini terus menciut menjadi Rp90,92 juta pada periode November 2019, lalu pada akhir tahun 2019 hanya menjadi Rp90,11 juta. Parahnya lagi, AUM reksa dana syariah yang dikelola ARK itu ludes tak tersisa alias Rp0 per Desember 2020. Hingga saat ini, dana kelolaan Reksa Dana Syariah Asia Raya Syariah Dana Kas Wakaf MUI masih stagnan pada posisi terakhirnya. Hal tersebut tentu mengundang pertanyaan, mengapa proyek ambisius yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beserta Wakil Presiden Ma’ruf Amin tak mendapatkan respons baik dari para investor. Di sisi lain, sumber menyebutkan dana yang masuk ke reksa dana kelolaan ARK itu juga berasal dari Asabri. Belakangan, diketahui Asia Raya Kapital merupakan perusahaan manajer investasi yang mayoritas sahamnya 89% dimiliki oleh mantan Ketua Partai Amanat Nasional PAN Soetrisno Bachir. Ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional KEIN. Ia bersama saudaranya Kamaluddin Bachir memiliki sejumlah bisnis di bidang properti melalui bendera Ika Muda Group sebelum akhirnya ia merintis usaha surat kabar dan mendirikan perusahaan manajer investasi. Nama lain yang mengempit saham ARK adalah pakar ekonomi syariah serta tokoh MUI, Syafii Antonio. Lahir dengan nama Nio Cwan Chung, pria ini menggenggam saham ARK sebanyak 10%. Sedangkan, sisanya 1% dimiliki oleh PT Berkah Makmur Nusantara 1%. Untuk mengetahui lebih dalam terkait produk RDPT Menara MUI yang diterbitkan ARK, pun mencoba menghubungi Soetrisno dan Syafii. Namun, keduanya bungkam saat dikonfirmasi. Konferensi pers PT Asia Raya Kapital ARK saat peletakan batu pertama Menara MUI / Foto Likuidasi Produk Reksa Dana Pertanyaan lain yang timbul adalah mengapa Reksa Dana Syariah Asia Raya Syariah Dana Kas Wakaf MUI tak kunjung dilikuidasi oleh pihak ARK. Padahal jelas jika produk tersebut tidak laku. ARK justru membubarkan empat reksa dana saham yang dikelola perseroan dengan dana kelola sebesar Rp643,45 miliar. Hal itu diumumkan manajemen ARK melalui sebuah surat kabar pada 30 Desember 2019. Keempat reksa dana yang dilikuidasi antara lain RD Syariah Asia Raya Syariah Saham Barokah, RD Syariah Asia Raya Saham Amanah Syariah, RD Syariah Asia Raya Saham Unggulan Syariah, dan RD Asia Raya Saham Berkembang. Tak ada nama Reksa Dana Syariah Asia Raya Syariah Dana Kas Wakaf MUI pada keterangan resmi itu. “Atas dasar inisiatif manajer investasi guna melindungi seluruh kepentingan pemegang unit penyertaan, manajer investasi dan bank kustodian mencapai kesepakatan untuk membubarkan empat reksa dana Asia Raya,” tulis pengumuman tersebut. Manajemen menyebut, ada beberapa kondisi yang menyebabkan pembubaran keempat produk tersebut. Salah satunya karena posisi kas dan setara kas dari masing-masing produk tidak cukup menalangi penjualan unit reksa dananya. Pada akhir November 2019, dana kelolaan RD Syariah Asia Raya Syariah Saham Barokah dan RD Syariah Asia Raya Saham Amanah Syariah masing-masing Rp128,46 miliar dan Rp96,53 miliar. Namun, kas dan setara kas produk masing-masing hanya Rp3,7 miliar dan Rp2,16 miliar. Sedangkan, dua reksa dana lain yakni RD Syariah Asia Raya Saham Unggulan Syariah dan RD Asia Raya Saham Berkembang memiliki dana kelolaan Rp70,12 miliar dan Rp348,32 miliar, tetapi masing-masing kas dan setara kas produk itu hanya Rp376,65 juta dan Rp802,25 juta. SKO Artikel ini merupakan serial laporan khusus investigasi yang akan bersambung terbit berikutnya berjudul “Aliran ASABRI hingga Menara MUI” Aliran ASABRI hingga Menara MUI Serial 1 Jokowi Groundbreaking, Masih Mangkrak Hingga Kini

asia raya saham barokah